Jikakita menemukan huruf nun kecil di bawah ayat, hal itu berarti nun wiqayah atau disebut juga nun washol. Adapun jika ada nun wiqoyah yang berada di awal ayat, maka itu tidak dibaca (dianggap tidak ada). Al-Insan: 4 yaitu huruf la pada kata salaasila dibaca pendek jika washol namun bisa dibaca sukun atau dibaca panjang 1 alif jika Adapuncara membacanya yaitu harus panjang dua harakat yang disebut dengan satu alif. Mad thabi'i ini terjadi jika: Huruf berharakat fathah yang bertemu dengan alif; Huruf berharakat kasrah yang bertemu dengan ya sukun; Huruf berharakat dhammah yang bertemu dengan wawu sukun; Berikut contohnya: سَمِيْعٌ. dibaca: Samī'un buanghuruf mudhoro'ahnya, يَفْعَلَانِ menjadi فْعَلَانِ. buang huruf nun di akhir, menjadi فْعَلَا. jika belum bisa dibaca, kasih hamzah washol atau qotho di depannya, menjadi افْعَلَا, baca if'alaa. Itulah 3 kaidah dasar pembentukan fi'il amar dari fi'il mudhore'. Contoh Fiil Amr Dalam Al Quran Huruf- Huruf Mad Thobi'i. Jadi Untuk Huruf - Huruf Mad Thobi'i itu ada tiga macam dan 3 kaidah yang tidak bisa di pisahkan, yaitu sebagai berikut. 1. Huruf Yang pertama adalah alif dan berlaku hukumnya mad thobi'i apabila sebelum huruf alif suku berharokat fathah. Kata Kuncinya adalah Alif suku dan sebelum alif suku hurufnya berharokat fathah. 2. Sebagaicatatan, apabila suatu huruf berharakat fathah diikuti huruf Alif sukun (mati), maka bunyi a dibaca panjang. 2) Kasrah. Tanda baca atau harakat berikutnya adalah kasrah. Harakat kasrah juga berbentuk garis horizontal, namun letaknya berada di bawah huruf hijaiyah. Jika fathah mewakili bunyi a, maka kasrah melambangkan bunyi i. Izharterjadi apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf halaq yang terdiri dari alif ( ا ), ha' (ح), kha' (خ), 'ain (ع), ghain (غ), dan ha' (ه). Cara membacanya yakni huruf nun sukun atau tanwin tersebut dilafalkan dengan jelas dan terang (tanpa dengung). Dankarena itu, lam jalalah yang ada setelahnya harus dibaca tafkhim. Membaca Layyin Harakat Fathah Huruf yang menyandang harakat fathah tidak hanya akan mendapat tambahan vokal a. Tetapi, juga harus dibaca dengan cara mengayun atau lembut. Hal ini terjadi jika ada huruf menyandang harakat fathah, sedang di depannya adalah huruf wawu atau ya 2Dibaca dengan nun (wasal )jika ingin membaca dengan wasal, yaitu pada kalimat-kalimat yang terletak pada ahir ayat dan bersambung ke ayat selanjutnya atau juga pada kalimat-kalimat yang ada tanda tidak ingin di wasalkan maka di baca sesuai dengan keadaan hokum kalimatnya/tajwidnya,seperti mad iwadh , mad arid lissukun atau matobii dll demikianpun ibda bacaan ayat Harakatini juga menandai huruf hidup seperti a (اَ), ba (بَ), ta (تَ), dan tsa (ثَ) contoh lainnya fathah yang diikuti huruf alif sukun (mati) yang melambangkan fonem a yang dibaca panjang. Kasrah ( ِ- ) Kasrah yang dilambangkan dengan juga garis horizontal tapi berada di bawah aksara Arab ini berbunyi "i". KeistimewaanHuruf Alif. Jika dibuang di awal, hanya huruf lam lam ha (لله) dengan arti "Allah" dapat dibaca sebagai "lillah" maka dilambangakan yaitu lam dan ha (له), yang masih berbunyi. "lahu" berarti "milik Tuhan". 66OygN6.